Pendidikan
Jasmani Olahraga dan Kesehatan
Guru pembimbing:
Okviansyah aulia R, S.Or
Disusun Oleh:
1.
Shely
Syafitri Miftahul.J (13)
2.
Tutut
Tri Wulandari (14)
3.
Yuniarti
Indah Fauziah (15)
4.
Yuyun
Rismayanti (16)
5.
Zuni
Indah Sari(17)
Kelas:
XI Busana Butik
SMK
Negeri 1 Kalitengah
Jl. Mahkota no. 280 dibee kalitengah
lamongan
Tp.2013/2014
Kata Pengantar
Puji syukur kami haturkan
ke hadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayahnya kami dapat
menyelesaikan makalah PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN. Makalah ini
kami susun sebagai salah satu tugas akhir kelas XI semester genap.
Kami menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini jauh dari kata sempurna, baik dari segi penyusunan,
bahasa, ataupun penulisannya. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun, khususnya dari guru mata pelajaran guna menjadi
acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik di masa yang akan
datang.
Dalam kesempatan ini kami
mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada Yth:
1.
Andri Kusdarmanto,S.Pd selaku kepala sekolah
2.
Bapak okta selaku guru mata pelajaran (penjas)
3.
Orang tua kami yang telah membantu kami baik dari segi fisik mau pun dari segi
non fisik
4.
Rekan-rekan satu kelompok yang telah membantu dalam
penyusunan laporan ini
Kalitengah,
13 april 2014
Daftar
Isi
Kata Pengantar
Daftar Isi ...................................................................................................................... 2
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB 17 RENANG
A. SEJARAH OLAHRAGA RENANG
B. MANFAAT BERENANG
C. GAYA RENANG
D. LOMBA RENANG GAYA DADA
E. PERTOLONGAN KECELAKAAN DI AIR
BAB 18 AKTIVITAS LUAR KELAS
A. AKTIVITAS PENJELAJAHAN
BAB 19 POLA HIDUP SEHAT
A. PERKEMBANGAN JASMANI
B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN ANAK USIA
SEKOLAH
C. CIRI-CIRI ANAK SEHAT DAN TANDA-TANDA GANGGUAN KESEHATAN
D. PEMANFAATAN WAKTU LUANG UNTUK KESEHATAN
E. POLA HIDUP SEHAT
III.PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
A.Latar Belakang
Pendidikan
jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai perorangan atau
anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai
kegiatan jasmani untuk memperoleh pertumbuhan jasmani, kesehatan dan kesegaran
jasmani, kemampuan dan keterampilan, kecerdasan dan perkembangan watak serta
kepribadian yang harmonis dalam rangka pembentukan manusia Indonesia
berkualitas berdasarkan Pancasila
Pendidikan jasmani dapat diartikan juga sebagai suatu proses pendidikan
melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani,
mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan
aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi. Lingkungan belajar diatur secara
seksama untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan seluruh ranah, jasmani,
psikomotorik, kognitif, dan afektif setiap siswa.
pendidikan jasmani memiliki tujuan yang berbeda dengan
pelatihan jasmani seperti halnya dalam olahraga prestasi. Pendidikan jasmani
diarahkan pada tujuan secara keseluruhan (multilateral)seperti
halnya tujuan pendidikan secara umum.
Pendidikan jasmani merupakan bagian dari pendidikan secara
umum. Ia merupakan salah satu dari subsistem-subsistem pendidikan. Pendidikan
jasmani dapat didefinisikan sebagai suatu proses pendidikan yang ditujukan
untuk mencapai tujuan pendidikan melalui gerakan fisik. Telah menjadi kenyataan
umum bahwa pendidikan jasmani sebagai satu kenyataan umum bahwa pendidikan
jasmani sebagai satu substansi pendidikan mempunyai peran yang berarti
mengembangkan kualitas manusia Indonesia.
Sebagaimana diterapkan dalam
Undang-Undang RI. Nomor II Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa
tujuan pendidikan termasuk pendidikan jasmani di Indonesia adalah pengembangan
manusia Indonesia seutuhnya ialah manusia yang beriman dan
bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi luhur, memiliki pengetahuan
dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan
mandiri serta rasa tanggungjawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Selain
itu, ilmu pendidikan jasmani juga mempunyaitujuan untuk kesehatan yaitu untuk
peningkatan, pencegahan, pengobatan dan pemulihan. Untuk itu pendidikan jasmani
sangatlah penting. Salah satunya adalah dengan olahraga renang. Renang termasuk
olahraga yang menyanangkan. Banyak masyarakat yang menggemari olahraga renang.
Renang
merupakan olahraga yang menyehatkan. Beberapa manfaat berenang adalah menyehatkan
jantung, mengurangi resiko diabetes, memperbaiki kadar
kolesterol, memperbaiki gejala atau serangan asma, mengontrol berat
badan, mengurangi gejala arthristis, mengurangi stres dan meningkatkan spirit.
Selain
itu kita juga butuh refresing untuk menyegarkan pikiran. Salah satunya adalah
dengan aktivitas di luar. Penjelajahan adalah aktivitas yang banyak digemari
oleh masyarakat. Bukan hanya menyenangkan, kita juga mendapat ilmu tentang
bagaimana keadaan disekitar yang belum kita ketahui.
Selain
itu, kita juga harus menerapkan budaya hidup sehat. Walaupun kita sudah
menerapkan aktivitas-aktivitas yang membuat tubuh kita sehat tetapi jika kita
tidak mengerti atau memahami budaya hidup sehat itu kita tidak akan mengrti apa
yang membuat kita sehat.
Untuk
itulah pembuatan makalah ini guna untuk membahas masalah-masalah di atas. Agar
kita mengerti atau lebih memahami tentang kesehatan tubuh kita. Selain itu juga
adalah untuk memenuhi tugas akhir semester kami pada kelas XI ini.
B.Rumusan Masalah
1.
Bagaimana
sejarah dari olahraga renang?
2.
Bagaimanakah
pertolongan kecelakaan di air?
3.
Apa
itu penjelajahan?
4.
Bagaimanakah
cara kita mengetahui bahwa kita dalam keadaan sehat?
C. Tujuan
1.
Mengetahui
teori dasar renang.
2.
Mengetahui
tentang penjelajahan.
3.
Mengetahui
tentang budaya hidup sehat.
BAB 17 RENANG
A.
SEJARAH
OLAHRAGA RENANG
Renang
telah dikenal sejah zaman pra-sejarah. Dari gambar-gambar yang berasal dari
zaman batu diketahui adanya gua-gua bagi para perenang di dekat Wadi Sora
sebelah barat daya Mesir. Di Jepang, renang adalah kemampuan yang harus
dimiliki oleh para samurai. Sejarah mencatat, pertandingan renang pertama
diselenggarakan oleh Kaisar Suigui pada 36 sebelum Masehi.
Pertandingan
renang yang memperebutkan gelar juara telah dimulai di Eropa sekitar tahun 1800
dan sebagian besar menggunakan gaya dada. Renang gaya bebas pertama kali
dikenalkan oleh Arthur Trudgen. Gaya ini kemudian mulai dikombinasikan dengan
gaya kaki yang menendang oleh Richard Cavill pada 1902. Di abad pertengahan,
renang termasuk dalam tujuh kemahiran yang harus dimiliki oleh para ksatria
termasuk berenang dengan membawa senjata.
Olahraga
renang pertama kali dipertandingkan dalam Olimpiade modern 1896 di Athena,
Yunani. Pada Olimpiade ini, hanya empat nomor yang dipertandingkan dari rencana
semula enam nomor. Masing-masing adalah nomor 100 meter, 500 meter, 1.200
meter, nomor bebas, dan 100 meter bagi para pelaut. Olimpiade kedua
diselenggarakan di Paris, Prancis pada 1900 dan mempertandingkan nomor 200 m,
1.000 m, 4.000 m, nomor bebas, 200 m gaya dada, dan 200 m nomor beregu.
Persatuan
Renang Internasional (Federation Internationale De Natation De Amateur/FINA)
dibentuk tahun 1908 semula menetapkan, gaya kupu-kupu adalah variasi gaya dada.
Gaya ini baru menjadi gaya terpisah di tahun 1952. Wanita baru diperkenankan
ikut pertandingan renang pada Olimpiade 1912 di Stockholm, Belanda.
Gaya
bebas, yang kemudian disebut the trudgen, diperkenalkan pada tahun 1973 oleh
John Arthur Trudgen, menirunya dari Orang Amerika asli. Renang menjadi bagian
dari pertandingan Olympiade modern yang pertama tahun 1896 di Atena. Pada tahun
1902 the trudgen diperbaharui oleh Richard Cavill, menggunakan sentakan
mengibas. Pada tahun 1908, asosiasi renang sedunia, Federasi Renang Amatir
International (FINA/ Federation Internationale de Natation de Amateur)
dibentuk. Gaya kupu-kupu pertama kali merupakan variasi dari gaya dada, sampai
akhirnya ia diterima sebagai gaya yang terpisah pada tahun 1952.
Era Olimpiade
modern setelah tahun 1896
Pertandingan
Olimpiade dilangsungkan pada tahun 1896 di Athena. Kompetisi khusus kaum pria
(lihat juga renang pada olimpiade musim panas 1896). Enam pertandingan telah
direncanakan, namun hanya empat yang betul-betul diselenggarakan: 100 m, 500 m,
dan 1200 m gaya bebas dan 100 m untuk pelaut. Medali emas pertama dimenangkan
oleh Alfred Hajos dari Hungaria dengan catatan waktu 1:22.20 untuk 100 m gaya
bebas.
Hajos
juga memenangkan pertandingan 1200 m, dan tidak mampu memenangkannya pada 500
m, dimana dimenangkan oleh Paul Neumann dari Australia. Kompetisi renang
lainnya dari 100 m untuk para pelaut termasuk tiga pelaut Yunani di Teluk Zea
dekat Piraeus, dimulai dengan perahu dayung. Pemenangnya adalah Ioannis
Malokinis dengan catatan waktu dua menit dan 20 detik. Perlombaan 1500 m juga
diadakan.
Pada
tahun 1897 Kapten Henry Sheffield membuat kaleng penyelamat atau silinder
penyelamat, yang sekarang dikenal sebagai alat bantu penyelamat di Baywatch.
Bagian ujungnya membuatnya meluncur lebih cepat dipermukaan air, meskipun itu
dapat menyebabkan cidera. Pertandingan Olimpiade kedua dilaksanakan di Paris
tahun 1900 menampilkan 200 m, 1000 m, dan 4000 m gaya bebas, 200 m gaya
punggung, dan 200 m perlombaan beregu (lihat juga Renang pada Olimpiade musim
panas tahun 1900).
Ada dua
tambahan pertandingan renang yang tidak biasa (meskipun cukup umum pada waktu
itu), hambatan pelaksanaan renang di sungai Seine (berenang bersama arus), dan
perlombaan renang didalam air. 4000 m gaya apa saja dimenangkan oleh John
Arthur Jarvis dengan catatan waktu dibawah satu jam, perlombangan renang
Olimpiade terpanjang yang pernah diadakan. Gaya punggung juga diperkenalkan
pada pertandingan Olimpiade di Paris, demikian juga halnya dengan polo air.
Klub Renang Osborne dari Manchester mengalahkan team klub dari Belgia, Perancis
dan Jerman dengan sangat mudah.
Gaya
Trudgen dikembangkan oleh guru renang dan perenang Australia keturunan Inggris
bernama Richard (Fred, Frederick) Cabill. Seperti Trudgen, dia memperhatikan
penduduk asli dari kepulauan Solomon, menggunakan gaya bebas. Namun berbeda
dengan Trudgen, dia melihat tendangan mengibas, dan mempelajarinya dengan
seksama. Dia menggunakan sentakan mengibas yang baru ini dari pada gaya dada
atau tendangan menggunting dari Trudgen.
Dia
menggunakan gerakan ini pada tahun 1902 di Kejuaraan Internasional di Inggris
untuk menciptakan rekor dunia yang baru dengan berenang di luar gaya yang
dilakukan oleh semua perenang Trudgen pada 100 yard dengan catatan waktu 0:58.4
(beberapa sumber mengatakan bahwa itu adalah anaknya dalam catatan waktu
0:58.8). dia mengajarkan gaya ini kepada keenam anaknya, masing-masing nantinya
menjadi perenang kejuaraan.
Teknik
menjadi dikenal sebagai gaya bebas Australia hingga tahun 1950, ketika ia
diperpendek menjadi gaya bebas saja, secara teknik dikenal sebagai front crawl.
Olimpiade tahun 1904 di St. Louis meliputi perlombaan 50 yard, 100 yard, 220
yard, 440 yard, 880 yard dan satu mil gaya bebas, 100 yard gaya punggung dan
440 yard gaya dada, dan 4*50 yard gaya bebas beranting (lihat juga renang
olimpiade musim panas tahun 1904).
Perlombaan
ini membedakan antara gaya dada dengan gaya bebas, sehingga sekarang ada dua
gaya yang ditetapkan (gaya dada dan gaya punggung) dan gaya bebas, dimana
sebagian besar orang berenang dengan gaya Trudgen. Perlombaan ini juga
menggambarkan kompetisi untuk lompat jauh, dimana jarak tanpa berenang, setelah
melompat kedalam kolam renang diukur.
Pada
tahun 1907 perenang Annette Kellerman dari Australia mengunjungi Amerika
Serikat sebagai "penari balet dalam air", versi lain dari
penyelarasan renang, menyelam kedalam tangki gelas. Dia ditangkap karena
mempertontonkan hal yang tidak sopan, dimana baju renangnya menampakkan lengan,
kaki dan leher.
Kellerman
merubah baju renangnya menjadi berlengan panjang, celana yang lebih panjang,
serta kerah, namun tetap mempertahankan pakaian ketatnya yang menampakkan
bentuk tubuh di bawahnya. Dia kemudian membintangi beberapa film, salah satunya
tentang kehidupan pribadinya. Pada tahun 1908, asosiasi renang dunia Federasi
Renang Amatir Internasional (FINA/Federation Internationale de Natation de
Amateur) dibentuk.
Seiring
dengan perkembangan olahraga renang, renang semakin popular. Penggemar renang
semakin bertambah. Bahkan, seringkali anak-anak diajarkan renang pada usia
sangat dini.
B. MANFAAT BERENANG
Berenang
mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan. Tak heran banyak masyarakat yang
menggemari olahraga renang.
Berenang memiliki banyak manfaat yang dapat dirasakan apabila
kita melakukannya secara benar dan rutin, manfaat tersebut antara lain :
1.
Membentuk otot. Saat berenang,
kita menggerakkan hampir keseluruhan otot-otot pada tubuh, mulai dari kepala,
leher, anggota gerak atas, dada, perut, punggung, pinggang, anggota gerak
bawah, dan telapak kaki. Saat bergerak di dalam air, tubuh mengeluarkan energi
lebih besar karena harus "melawan" massa air yang mampu menguatkan
dan melenturkan otot-otot tubuh.
2.
Membantu mengencangkan
otot-otot yang kendur. Gerakan renang yang benar akan membantu Anda
mengencangkan otot-otot tubuh Anda yang kendur. Otot-otot di bagian lengan,
payudara, perut, paha, dan betis, akan menjadi lebih kencang dan badan menjadi
lebih liat.
3.
Melangsingkan tubuh.
Wanita-wanita dengan kelebihan berat badan biasanya menggunakan renang sebagai
salah satu terapi rutin untuk membantu membakar lemak, selain senam. Ini dapat
berlaku sebaliknya, bagi wanita yang terlampau kurus, renang juga bisa menjadi
terapi untuk menaikkan berat badan.
4.
Meningkatkan kemampuan fungsi
jantung dan paru-paru. Gerakan mendorong dan menendang air dengan anggota tubuh
terutama tangan dan kaki, dapat memacu aliran darah ke jantung, pembuluh darah,
dan paru-paru. Artinya, berenang dapat dikategorikan sebagai latihan aerobik
dalam air.
5.
Menambah tinggi badan. Berenang
secara baik dan benar akan membuat tubuh tumbuh lebih tinggi (bagi yang masih
dalam pertumbuhan tentunya).
6.
Melatih pernafasan. Sangat
dianjurkan bagi orang yg terkena penyakit asma untuk berenang karena sistem
crdiovaskular dan pernafasan dapat menjadi kuat. Penapasan kita menjadi lebih
sehat, lancar, dan bisa pernafasan menjadi lebih panjang.
7.
Membakar kalori lebih banyak.
Saat berenang, tubuh akan terasa lebih berat bergerak di dalam air. Otomatis
energi yang dibutuhkan pun menjadi lebih tinggi, sehingga dapat secara efektif
membakar sekitar 24% kalori tubuh.
8.
Self safety. Dengan berenang
kita tidak perlu khawatir apabila suatu saat mengalami hal-hal yang tidak
diinginkan khususnya yang berhubungan dengan air (jatuh ke laut, dll).
9.
Merefreshkan pikiran dan
menghilangkan stress. Anda mungkin lelah, capek, stress dengan semua pekerjaan
Anda yang memforsir tenaga dan pikiran Anda. Nah, masuk ke dalam air akan
membantu Anda merilekskan badan, merefreshkan pikiran Anda. Secara psikologis,
berenang juga dapat membuat hati dan pikiran lebih relaks. Gerakan berenang
yang dilakukan dengan santai dan perlahan, mampu meningkatkan hormon endorfin
dalam otak. Suasana hati jadi sejuk, pikiran lebih adem, badan pun bebas gerah.
10. Memperlancar
aliran darah bagi ibu hamil. Bagi ibu hamil, kegiatan berenang dapat membantu
memperlancar aliran darah ibu kepada janinnya dan membantu menguatkan
otot-otot. Juga dapat membantu pernapasan. Jadi, ketika persalinan, akan lebih
mudah bagi ibu hamil untuk mengatur pernafasannya.
11. Manfaat
psikologis tambahan, melatih pengaturan waktu, mengembangkan jiwa spotif, dan
meningkatkan rasa kepercayaan diri.
C.
GAYA
RENANG
Dalam renang
untuk rekreasi, orang berenang dengan gaya dada, gaya punggung, gaya bebasdan
gaya kupu-kupu. Gaya renang yang dilombakan dalam perlombaan renang adalah gaya
kupu-kupu, gaya punggung, gaya dada, dan gaya bebas. Dalam lomba renang nomor
gaya bebas, perenang dapat menggunakan berbagai macam gaya renang, kecuali gaya
dada, gaya punggung, dan gaya kupu-kupu. Tidak seperti halnya gaya dada, gaya
punggung, dan gaya kupu-kupu, Federasi Renang Internasionaltidak mengatur
teknik yang digunakan dalam nomor renang gaya bebas. Walaupun demikian, hampir
semua perenang berenang dengan gaya krol, sehingga gaya krol (front crawl)
digunakan hampir secara universal oleh perenang dalam nomor renang gaya bebas.
1.Gaya bebas
Gaya bebas adalah berenang dengan posisi
dada menghadap ke permukaan air. Kedua belah tangan secara bergantian
digerakkan jauh ke depan dengan gerakan mengayuh, sementara kedua belah kaki
secara bergantian dicambukkan naik turun ke atas dan ke bawah. Sewaktu berenang
gaya bebas, posisi wajah menghadap ke permukaan air. Pernapasan dilakukan saat
lengan digerakkan ke luar dari air, saat tubuh menjadi miring dan kepala
berpaling ke samping. Sewaktu mengambil napas, perenang bisa memilih untuk
menoleh ke kiri atau ke kanan. Dibandingkan gaya berenang lainnya, gaya bebas
merupakan gaya berenang yang bisa membuat tubuh melaju lebih cepat di air.
Gaya bebas merupakan gaya yang tidak
terikat dengan teknik-teknik dasar tertentu. Gaya bebas dilakukan dengan
beraneka ragam gerakan dalam berenang yang bisa membuat perenang dapat melaju
di dalam air. Sehingga gerakan dalam gaya bebas bisa di gunakan oleh beberapa
orang, baik yang sudah terlatih maupun para pemula.
2.Gaya dada
Gaya dada
merupakan gaya berenang paling populer untuk renang rekreasi. Posisi tubuh
stabil dan kepala dapat berada di luar air dalam waktu yang lama. Gaya dada
atau gaya katak (gaya kodok) adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke
permukaan air, namun berbeda dari gaya bebas, batang tubuh selalu dalam keadaan
tetap. Kedua belah kaki menendang ke arah luar sementara kedua belah tangan
diluruskan di depan. Kedua belah tangan dibuka ke samping seperti gerakan
membelah air agar badan maju lebih cepat ke depan. Gerakan tubuh meniru gerakan
kataksedang berenang sehingga disebut gaya katak. Pernapasan dilakukan ketika
mulut berada di permukaan air, setelah satu kali gerakan tangan-kaki atau dua
kali gerakan tangan-kaki.
Dalam
pelajaran berenang, perenang pemula belajar gaya dada atau gaya bebas. Di
antara ketiga nomor renang resmi yang diatur Federasi Renang Internasional,
perenang gaya dada adalah perenang yang paling lambat.
Tips :
1. Ketika
mulai belajar tangan berpegangan pada pinggir kolam, kemudian gerakkan kaki
seperti di atas. Lakukan sampai lancar
2. Kemudian
Anda bisa meminta seorang teman untuk memegangi tangan Anda, sehingga Anda bisa
menyeberangi kolam dengan menggerakkan kaki dan tangan tetap dipegangi teman
Anda. Untuk anak-anak, orang tua / pelatih renang bisa melakukan ini.
Nb:Kaki seringkali tidak mengapung di
permukaan air, melainkan terlalu ke bawah. Hal ini dikarenakan kepala tidak
masuk ke dalam air.
3.Oleh karena
itu saat berlatih kaki ini sekaligus dijadikan sebagai sarana untuk berlatih
gerakan kepala untuk mengambil nafas nantinya. Hal ini dilakukan dengan cara
memasukkan kepala ke dalam air selama belajar gerakan kaki dan menaikkan kepala
hanya bila mau mengambil nafas.
4.Setelah
lancar, maka sekarang kita agak ke tengah kolam. Kemudian kita mengapungkan
badan (seperti posisi meluncur) dan gerakkan kaki gaya dada seperti di atas
sampai ke pinggir kolam. Lakukan sampai lancar.
5.Setelah itu
sekarang mulai belajar menggerakkan tangan. Lakukan 2 atau 3 kali gerakan kaki,
kemudian baru gerakkan tangan gaya dada seperti di atas. Begitu seterusnya,
lakukan sampai lancar.
6.Setelah
cukup lancar, maka mulailah belajar mengambil nafas. Ketika tangan bergerak ke
samping, maka naikkan kepala sedikit ke atas permukaan air dan langsung ambil
nafas. Lakukan sampai lancar
7.Kemudian
berlatihlah lebih ke tengah dan berenang untuk mencapai pinggir kolam. Lakukan
terus sampai bisa selebar kolam renang.
Setelah
lancar, mulailah perbaiki gaya renang gaya dada Anda. Gerakan kaki dan tangan
bergantian yaitu 1 kali gerakan kaki, 1 kali gerakan tangan dan ambil nafas.
Gerakan tangan jangan terlalu lebar, melainkan agak ke bawah (hal ini akan
memberikan dorongan yang lebih kuat sekaligus memudahkan pengambilan nafas).
3. Gaya punggung
Sewaktu berenang gaya punggung, orang
berenang dengan posisi punggung menghadap ke permukaan air. Posisi wajah berada
di atas air sehingga orang mudah mengambil napas. Namun perenang hanya dapat
melihat atas dan tidak bisa melihat ke depan. Sewaktu berlomba, perenang
memperkirakan dinding tepi kolam dengan menghitung jumlah gerakan.
Dalam gaya punggung, gerakan lengan dan
kaki serupa dengan gaya bebas, namun dengan posisi tubuh telentang di permukaan
air. Kedua belah tangan secara bergantian digerakkan menuju pinggang seperti
gerakan mengayuh. Mulut dan hidung berada di luar air sehingga mudah mengambil
atau membuang napas dengan mulut atau hidung.
Sewaktu berlomba, berbeda dari sikap start
perenang gaya bebas, gaya dada, dan gayakupu-kupu yang semuanya dilakukan di
atas balok start, perenang gaya punggung melakukan start dari dalam kolam.
Perenang menghadap ke dinding kolam dengan kedua belah tangan memegang besi
pegangan. Kedua lutut ditekuk di antara kedua belah lengan, sementara kedua
belah telapak kaki bertumpu di dinding kolam.
Gaya punggung adalah gaya berenang yang
sudah dikenal sejak zaman kuno. Pertama kali diperlombakan di Olimpiade Paris
1900, gaya punggung merupakan gaya renang tertua yang diperlombakan setelah
gaya bebas
4.Gaya kupu-kupu
Gaya kupu-kupu atau gaya dolfin adalah
salah satu gaya berenang dengan posisi dadamenghadap ke permukaan air. Kedua
belah lengan secara bersamaan ditekan ke bawah dan digerakkan ke arah luar
sebelum diayunkan ke depan. Sementara kedua belah kaki secara bersamaan
menendang ke bawah dan ke atas seperti gerakan sirip ekor ikan atau
lumba-lumba. Udara dihembuskan kuat-kuat dari mulut dan hidung sebelum kepala
muncul dari air, dan udara dihirup lewat mulut ketika kepala berada di luar
air.
Gaya
kupu-kupu diciptakan tahun 1933, dan merupakan gaya berenang paling baru.
Berbeda dari renang gaya lainnya, perenang pemula yang belajar gaya kupu-kupu
perlu waktu lebih lama untuk mempelajari koordinasi gerakan tangan dan kaki.
Berenang gaya
kupu-kupu juga menuntut kekuatan yang lebih besar dari perenang. Kecepatan
renang gaya kupu-kupu didapat dari ayunan kedua belah tangan secara bersamaan.
Perenang tercepat gaya kupu-kupu dapat berenang lebih cepat dari perenang gaya
bebas. Dibandingkan dalam gaya berenang lainnya, perenang gaya kupu-kupu tidak
dapat menutupi teknik gerakan yang buruk dengan mengeluarkan tenaga yang lebih
besar.
D.
LOMBA
RENANG GAYA DADA
1. Start Renang Gaya Daya
Perlombaan renang dimulai dengan start. Sikap start untuk gaya dada,
gaya bebas ban gaya kupu-kupu dilakukan dengan berdiri diatas balok start
dengan badan dibungkukkan ke muka dan kedua lutut ditekuk. Adapun start untuk
renang gaya punggung dilakukan di dalam air. Start untuk gaya bebas, gaya dada,
gaya kupu-kupu hamper sama, perbedaannya merapat pada sudut masuknya dalam air.
Pada gaya bebas dan kupu-kupu, sudut masuknya ke air kira-kira 15
derajat, sedangkan untuk gaya dada, sudut masuknya lebih tajam, yakni sekitar
20 derajat. Ini memungkinkan perenang masuk ke dalam air lebih dalam, dan ada
dalam posisi lebih baik untuk melakukan tarikan lengan dan kaki yang panjang
sebelum muncul ke permukaan air.
Teknik gerakan start gaya dada adalah sebagai berikut.
(1) Dengan sikap melakukan start, kedua ujung-ujung jari kaki dikaitkan pada
bibir balok start, lakukan sikap membungkuk dengan kedua lengan lurus ke
belakang, dan pandangan mata diarahkan lurus ke depan.
(2) Bungkukkan tubuh mendekati air, dengan sikap lengan diayun ke belakang.
(3) Ayunan lengan bergerak ke depan sehingga tubuh terdorong maju.
(4) Dengan dorongan ayunan itu, tubuh condong ke permukaan air.
(5) Sikap tubuh yang akan jatuh dibantu tumpuan telapak kaki, dan badan
mulai lepas landas.
(6) Sikap tubuh ketika masuk permukaan air.
2. Pembalikan Renang Gaya Dada
Teknik pembalikan renang gaya dada adalah sebagai berikut.
(1) Kedua lengan perenang menyentuh dinding, serentak dan sama tiggi.
(2) Satu tangan lepas dari dinding, pantat dan kaki yang sudah ditekuk
diputar.
(3) Kedua tangan lepas dari dinding, dan kedua kaki menolak dengan kuat dari
dinding.
(4) Setelah mendorong, kepala ada diantara kedua lengan dan perenang
tenggelam di dawah perrmukaan air.
(5) Setelah tarikan tangan, mualai
dengan lengan-lengan yang hampir lurus dan menarik langsung ke samping dalam
suatu garis yang sjajar dengan permukaan air.
(6) Lengan-lengan mulai menekuk ketika tangan agak menurun. Lengan dan siku
hampir setinggi bahu.
(7) Siku menekuk ketika kedua tangan saling mendekat. Kepala rendah dalam
usaha agar badan tidak naik ke permukaan.
(8) Kedua tangan hampir saling bersentuhanketika siku melebihi 90o
setelah titik ini, kedua tangan akan mempercepat ke arah belakang dalam suatu
gerakan serupa sabetan yang cepat ketika siku diluruskan.
(9) Kedua siku hampir lurus sepenuhnya dan perenang siap untuk mendorong air
langsung ke atas dengan telapak tangannya.
E.
PERTOLONGAN
KECELAKAAN DI AIR
1. Latar Belakang Penyelamatan di Air
Usaha seseoran menyelamatkan diri dari kemungkinan
terjadinya suatu kecelakaan di air sangat diperlukan. Oleh karena tanah air
kita adalah Negara yang berbentuk kepulauan. Setiap orang memahami dn
mempelajari bagai mana sebaiknya menghindarkan diri dari kecelakaan di air.
Yang menjadi perrtanyaan adalah bagaimana mencari jalan keluar atau mencari
langkah-langkah pertolongan.
a.
Bahaya di air
Olahraga renang merupakan aktivitas yang menyenangkan.
Akan tetapi, kita harus sadar segala resikon yang mungkin terjadi terhadap
bahaya di air. Bahaya itu justru timbul dari diri sendiri, antara lain: (1)
Panik (gugup), (2) suit berrnapas, (3) kejang otot, dan (4) ombak.
b.
Usaha-usaha penyelmatan diri di air
Hal-hal yang harus diperhatikan untuk menjaga keselamatan
di air antara lain:
(1) Mempelajari kemampuan berenang dengan baik. Setidaknya mampu
menyelamatkan diri sendiri saat terjadi di air.
(2) Jangan berenang sendiri. Hendaklah berenang bersama orang lain yang
memang mampu atau mempunyai keahlian memberikan pertolongan jika diperlukan.
(3) Berenang di tempat atau daerah yang memang di perbolehkan menurut
peraturan yang ada.
(4) Berusaha sebaik-baiknya mematuhi praturan-peraturan yang berlaku di
kolam renang/pantai
(5) Berrusaha mempelajari cara-cara
praktis memberikan pertolongan atau penyelamatan diri bila terjadi kecelakaan.
(6) Memahami bagaimana cara memberikan pertolongan pernapasan bantuan (resusitasi).
(7) Mengetahui kemampuan diri dan jangan sekali-sekali mencoba di luar batas
kemampuan.
(8) Selalu menghindar atau berada di luar air, apabila beberapa saat setelah
makan, arus deras ataupun halilintar.
(9) Selalu menjaga jarak dengan menara ataupun tenpat papan loncat indah
saat berenang, agar dapat terrhinda dari kecelakaan.
(10)
Mematuhi intstuksi guru sebelum turut serta
dalam kegiatan olahraga air dilakukan.
(11)
Berusaha meminta perrtolongan, jika sangat
membutuhkan pertolongan.
2. Petolongan Kecelakaan di Air
Sering kali kita menjadi bingung jika salah seorang teman
ataupun keluarga terancam bahaya tenggelam. Gugup akan maki menjadi-jadi,
bahkan berkembang menjadi panik karena tudak ada satupun yang sanggup member
pertolongan dan umumnya berdslih tidak bisa berenang.
Cara memberikan perolongan kepada korban tenggelam
anatara lain:
a. Member pertolongan dengan jangkauan
Cara member pertolongan dengan jangkauan dari atas kolam
dilakukan jika korban berada di dekat jangkauan. Cara memberikan pertolongan
antara lain:
Teknik-teknik
dasar pertolongan
Untuk memberikan perrtolongan di air, dan cara masuk
keperrmukaan air ada 4 macam. Hal ini banyak tergantung kepada posisi korban
itu berada.
1) Langkah-langkah memberrikan pertolongan
Langkah-langkah teknik masuk ke air dalam memberikan
perrtolongan sebagai berikut.
a) Meloncat dengan kaki dahulu (stride
jump).
b) Lari kemudian masuk ke air (run
and plunge dive).
c) Terjun dekat jangkauan jauh (long,
shallow dive).
d) Cara mendekati korban (approach
stroking)
2) Teknik-teknik memabawa korbankecelakaan di air
Teknik dasar membawa korban kecelakaan di air sbagai
berikut.
a) Melakukan renangan pertolongan dengan baik.
b) Memegang lengan dari depan.
c) Memegang lengan dari belakang.
d) Memegang lengan korban dengan dua orang penolong.
BAB 18 AKTIVITAS LUAR KELAS
A. AKTIVITAS PENJELAJAHAN
a. Bentuk-bentuk
penjelajahan
Penjelajahan adalah suatu perjalanan
kaki yang diikuti dengan permainan atau petualangan. Bila perjalanan itu
menempuh jarak yang lebih jauh lagi, mungkin ditambah dengan alat transportasi
lain, seperti: sepeda, perahu atau menumpang kendaraan. Perjalanan ini disebut
pengem-baraan. Bentuk-bentuk penjelajahan sebagai berikut:
1. Penjelajahan
masyarakat
Kegiatan ini bertujuan
untuk melakukan perjalanan kaki sambil mengenal masyarakat di sepanjang
perjalanan. Jarak perjalanan ditempuh 6-8 km untuk siswa usia 16-20 tahun dalam
regu-regu kecil (8orang).
2. Pengembaraan
Untuk usia 14-16 tahun
dapat melakukan perjalanan pengembaraan menurut arah yang ditentukan sepanjang
10 km dari tempat memulai perjalanan. Perjalanan dilakukan sendiri atau berdua.
Lama perjalanan 24 jam, termasuk menginap dalam tenda atau gubuk yang didirikan
sendiri.
Untuk usia 17-20 tahun
dapat melakukan penjelajahan pengembaraan yang ditempuh sehari semalam (36jam)
sejauh 15 km. Perjalanan dilakukan sendiri atau berdua, dengan berjalan kaki
atau perahu layar, atau perahu yang dikayuhkan sendiri atau dengan naik kuda,
atau bersepeda, ke luar kota atau tempat tinggalnya, seperti: ke desa lain, ke
hutan, ke pulau dan sebagainya.
3.
Penjelajahan Mempertahankan
Hidup
Kegiatan ini dalam Bahasa Inggris
disebut “survival hike”, yaitu suatu
latihan yang sengaja dibuat berat, bertujuan memiliki daya tahan, kemampuan
mental dan fisik, disiplin, percaya diri, sanggup menderita, kerja keras serta
jasmani dan rohani “baja”.
Dalam angkatan bersenjata,
terutama bagi prajurit anggota pasukan khusus/komando, diwajibkan menemouh survival hike, tanpa membawa bekal
makana dan air minum, berjalan kaki jauh 150 km atau lebih dengan ransel dan
senjata panjang, dan melewati medan yang sukar dan berat.
b.
Perlengkapan penjelajahan
Untuk suatu penjelajahan
dibutuhkan perlengkapan yang memadai. Perlengkapan penjelajahan antaara lain:
(1) sepatu gunung, (2) ransel, (3) pakaian, (4) tenda, (5) perlengkapan tidur,
(6) perlengkapan makanan, dan (7) perlengkapan tambahan.
c.
Cara Melakukan Penjelajahan
Kegiatan penjelajahan dilakukan
dalam tiga tahapan, yaitu: persiapan, pembekalan/penjelajahan I dan
penjelajahan II. Keseluruhan waktu pelaksanaan kegiatan penjelajahan yang telah
di programkan oleh sekolah hendaknya dapat dilakukakan dalam satu hari penuh,
dengan ketentuan tidak mengganggu jadwal pelajaran di sekolah dan tidak dilakukan
pada hari libur keagamaan.
1.
Tahap Persiapan
Pada tahap ini dilakukan kegiatan yang
terdiri atas pendaftaran ulang, pembekalan dan saresehan.
1.
Pendaftaran
ulang
Pendaftaran ulang peserta bertujuan
untuk meneliti kembali kesiapan peserta dan pembagian kelompok serta
pembinanya.
a.
Petugas
(1)
Jumlah
petugas yang menangani pendaftaran ulang peserta disesuaikan dengan banyaknya
peserta, sehingga dapat diselesaikan secara singkat.
(2)
Petugas
menyiapkan dan menentukan tempatpendaftaran ulang pesertapada lokaasi yang
telah ditetapkan.
(3)
Petugas
pendaftaran mencatat setiap regu dan anggotanya, guru Pembina, dan memberi
nomor pendaftaran (termasuk nomor dada).
(4)
Petugas
membagikan perlengkapan peserta pada saat pendaftaran.
b.
Tempat/lokasi
(1)
Tempat
pendaftaran diupayakan mudah terlihat dan mudah dicapai oleh setiap peserta.
(2)
Tempat
pendaftaran ulang, luasnya disesuaikan dengan jumlah peserta (tidak sempit).
c.
Alat/perlengkapan
(1)
Meja
dan kursi, bangkunya disesuaikan dengan jumlah peserta.
(2)
Daftar
nama peserta/regu.
(3)
Alat
perlengkapanm perorangan yang akan digunakan selama kegiatan berlangsung
(termasuk alat tulis).
(4)
Megaphone
d.
Pelaksanaan
(1)
Petuas
pendaftaran mencocokan dan mencatat setiap peserta/regu yang datang mendaftar.
(2)
Nomor
peserta diberikan berdasarkan urutan pendaftaran setiap peserta/regu.
(3)
Petugas
membagikan perlengkapan peserta sesuai dengan kebutuhan kegiatan.
(4)
Petugas
memberikan penjelasan kepada setiap regu tentang hal-hal yang perlu diketahui
oleh setiap peserta/regu maupun guru Pembina, berkenaan dengan pelaksanaan
kegiatan.
2.
Pembelakalan
Kegiatan pembekalan dilakukan untuk
memberi pengarahan kepada peserta tentang maksud dan tujuan kegiatan, tata
tertib dan tata cara pelaksanaan, informasi tentang lokasi yang dilalui, dan
tentang lokasi yang dituju.
Pengarahn dilakukan oleh salah seorang
petugas yang ditunjuk setelah semua peserta/regu mendaftar ulang pada tempat
yang telah ditentukan.
a) Peserta dikumpulkan pada
tempat yang telah ditentukan.
b) Petugas menyampaikan
pengarahan mengenai:
1) Maksud dan tujuan kegiatan
2) Tata tertib peserta
3) Tata cara pelaksanaan
4) Informasi tentang lokasi
yang dituju
5) Informasi tentang
penjelajahan
c) Dalam menyampaikan setiap
materi diharapkan petugas menysmpaikan secara sederhana dan mencakup tujuan,
dengan memperhitungkan waktu yang tersedia.
d) Di samping pengarahan umum,
kepada guru pembina juga disampaikan pesan-pesan khusus selama mengikuti
kegiatan.
e) Kepada peserta juga
diinformasikan bahwa pada akhir kegiatan ada pemilihan peserta/regu terbaik
yang penilaiannya dilakukan selama pelaksanaan kegiatan. Hal ini dilakukan guna
memotivasi para peserta untuk berbuat lebih baik dari peserta lainnya.
3. Saresahan
Dalam
kegiatan ini didiskusikan informasi yang baru mereka terima. Diskusi ini
dipimpin oleh guru Pembina yang telah ditunjuk. Materi diskusi berkisar tentang
pelaksanaan penjelajahan yang akan mereka lakukan. Kegiatan ini bermanfaat
dalam membina siswa untuk mengemukakan pendapat dan sikap.
2.
Tahap Pemberangkatan
1) Upacara pemberangkatan
Apabila jarak lokasi penjelajahan
dekat dengan sekolah, pemberangkatan peserta dapat dilaksanakan dengan berjalan
kaki, namun bila jaraknya berjauhan dapat menggunakan kendaraan. Sebelum
pemberangkatan, hendaknya didahului dengan upacara guna disiplin bagi peserta.
2) Tata cara pemberakatan
Para pejabat yang akan melepas
penberangkatan telah nsiap di tempat yang telah ditentukan. Sebelum peserta
diberangkatkan, terlebih dahulu kepada peserta diberikan rute yang akan
ditempuh/disinggahi. Rute penjelajahan yang akan ditempuh/disinggahi, misalnya
berangkat dari halaman sekolah menuju ke (Pos I), kemudian menuju ke (Pos II),
selanjutnya ke (Pos III).
3) Pelaksanaan pemberangkatan
a) Setiap peserta kelompok
diberangkatkan berdasarkan urutan, kemudian langsung berjalan/menuju
masing-masing pos sesuai dengan pengaturan dari panitia.
b) Sebelum pemberangkatan,
petugas mengingatkan kembali hal-hal yang perlu dilakukan oleh setiap peserta.
c) Petugas meneliti kembali
jumlah peserta di dalam perjalanan.
d)
Sepanjang
perjalanan (dari pemberangkatan ke Pos I,Pos II dan Pos III) semua peserta diharuskan
mengamati apa yang terlihat disepanjang perjalanan.
3.
Tahap penjelajahan
Kegiatan
penjelajahan merupakan akhir dari kegiatan menuju tempat yang dituju. Dalam
kegiatan ini peserta akan mengalami suasana yang lain dari perjalanan
sebelumnya. Kegiatan ini dilakukan dengan berjalan kaki secara berkelompok,
dari lokasi (Pos I) menuju (Pos II) dan terakhir sampai pada (Pos III).
Penjelajahan dilakukan dengan melintasi/menelusuri desa (perkampungan) sambil
mengamati pola kehidupan masyaarakat setempat, melintasi/menelusuri
perkebunan/perbukitan sambil mengamati jenis flora dan fauna serta
melintasi/menelusuri sungai, persawahan dan perbukitan.
Di
antara lintasi penjelajahan ini terdapat dua Pos yang harus disinggai oleh
peserta. Kegiatan ini dapat memberi makna penyegaran suasana, menimbulkan
kesenangan dan kepuasan, penanaman rasa sosial dan cinta terhadap alam dan
lingkungan.
4. Peserta
penjelajahan
1)
Terdiri
atas beberapa orang sesuai dengan jumlah sekolah dan siswa.
2)
Tiap
regu terdiri atas 10 orang siswa putra dan putri ditambah 1 orang guru Pembina.
5. Perlengkapan
penjelajahan
1)
Tongkat
kayu/bamboo
2)
Tali
pramuka
3)
Sarung
tangan
4)
Pluit
5)
Topi
6)
Sepatu
karet
7)
Alat-alat
tulis
8)
Perlengkapan
P3K
9)
Air
minum
10)
Jas hujan
11)
senter
6. Pelaksanaan
penjelajahan
Pelaksanaan
pemberangkatan penjelajahan dilaksanakan dengan urutan sebagai berikut:
1)
Jumlah
regu yang akan diberangkatkan sebanyak regu yang mengikuti.
2)
Jumlah
regu terdiri atas 10 orang anggota dan 1 orang pemimpin regu (11 orang).
3)
Regu
yang akan diberangkatkan disesuaikan dengan nomor urut pendaftaran.
4)
Pemberangkatan
regu pertama dilakukan oleh petugas yang ditunjuk, sehingga sampai pada
pemberangkatan regu yang terakhir.
5)
Interval
waktu pemberangkatan antara regu satu dengan lainnya adalah 3 menit.
6)
Pemberangkatan
setiap regu ditandai dengan pengangkatan bendera,
7)
Selama
dalam perjalanan semua peserta diharuskan melewati lintasan (rute) yang telah
ditentukan antara lain sebagai berikut:
a)
Melintasi/menelusuri
desa (perkampungan) sambil mengamati pola kehidupan masyarakat setempat.
b)
Melintasi/menelusuri
hutan, perkebunan, perbukitan sambil mengamati dan mencatat jenis-jenis flora
dan fauna yang mereka jumpai selama dalam perjalanan.
c)
Melintasi/menelusuri
sungai, parit dan persawahan.
d)
Semua
peserta harus melewai/singgah di pos yang telah ditentukan (2 pos).
8) Setelah tiba di lokasi yang
dituju, semua peserta melapor pada tempat yang telah ditentukan.
9) Semua peserta diberi
kesempatan beristirahat selama ± 15 menit,sebelum melaksanakan kegiatan
berikutnya.
BAB 19 POLA HIDUP SEHAT
Sejak lahir,jasmani seseorang terus
tumbuh berkembang. Baik dalam bentuk dan ukuran badan,maupun daya kerjarnya.
Perkembangan ini berjalan terus sampai menjadi dewasa, (sekitar umur 25 tahun).
Akan tetapi, perkembangan jiwa seseorang,di antaranya perkembangan
kecerdasan,tidak berhenti dalam umur 25 tahun, mungkin masih dapat berlangsung
terus sesuai dengan kemampuan masing-masing.
Pertumbuhan jasmani dan kecerdasan
seseorang dipengaruhi beberapa faktor atau keadaan,sebagai berikut :
1.
Faktor keturunan
Bila orang
tuanya besar, mungkin sekali anak-anaknya juga besar. Kalau orang tuanya
tinggi,anaknya juga tinggi. Kalau orang tuanya pandai,anaknya juga cerdas.
Walaupun menurut hukum keturunan (hukum genetika), tidka selau dapat demikian
halnya.
2.
Faktor pembawaan
Perkembangan seseorang sudah
ditentukan selama di dalam kandungan. Misalnya ada anak-anak yang lahir dengan
kelainan-kelainan pada bagian tubuhnya, seperti busung kepala atau hydrocephalus, bibir sumbing,
langit-langit yang terbelah, perkembangan jaringan otak yang tidak sempurna,
dan macam-macam cacat jasmani lainnya.
3.
Faktor luar
Faktor luar
ini penting sekali diperhatikan. Jika faktor keturunan dan pembawaan manusia
tidak dapat berbuat banyak, pada hakekatnya dapat mengendalikan faktor luar
yang sangat berpengaruh bagi perkembangan jasmaninya.
Faktor luar
yang perlu mendapatkan perhatian adalah sebagai berikut :
a.
Keadaan
Gizi
Kualitas gizi
mausia sejak di dalam kandungan dan pada masa-masa pertumbuhan selanjutnya
mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan jasmani dan
kecerdasan. Para ahli berpendapat bahwa kekurangan protein atau zat putih telur
pada waktu anak-anak dapat mengakibatkan pertumbuhan kecerdasan terhambat atau
terganggu.
b.
Gangguan
Kesehatan
Anak-anak
yang sering sakit sudah tentu akan terganggu pula pertumbuhan badannya.
Lebih-lebih penyakit yang menahun.
c.
Rangsangan
Dengan
latihan-latihan jasmani atau berolahraga akan dirangsang untuk tumbuh menjadi
ledih kuat dan sehat. Orang-orang yang kurang gerak jasmaninya akan menjadi
lemah dan tidak tahan menghadapi serangan berbagai penyakit.
Pertumbuhan dan perkembangan
mempengaruhi dan dipengaruhi (interaction)
dengan keputusan-keputusan yang diambilnya setiap saat, sehingga merupakan suatu
proses yang dinamis. Memang ada beberapa tahap (stadium) tertentu di dalam
proses pertumbuhan dan perkembangan, tetapi setiap orang yang tumbuh dan
berkembang dipengaruhi oleh faktor-faktor keturunan,lingkungan dan
pengalaman-pengalaman pribadi.
1. Umur 6-14 Tahun
a. Perkembangan
jasmani
1) Perkembangan jasmani
relatif lambat dari pada perkembangan usia sebelumnya.
2) Adanya pertumbuhan bola
mata, sehingga ada kemungkinan terjadinya gangguan penglihatan pada masa ini.
3) Kerangka tulang belakang
serta ligament masih lemah, sehingga
perlu dijaga sikap duduk dan berdiri yang baik.
4) Masa purbetas yang terjadi
pada akhir masa ditandai dengan adanya pertumbuhan badan yang sangat cepat.
5) Telah tampak tanda-tanda
permulaan masa odolesensia (masa remaja), pada anal laki-laki suara membesar,
pada anak perempuan membesarnya buah dada serta haid pertama.
6) Perkembangan jasmani sangat
dipengaruhi lingkungan mental dan social.
b.
Perkembangan jiwa, emosi,
social dan intelek
1) Mulai belajar menghitung,
membaca, menulis, mengendalikan konsepsi, simbolisasi dan komunikasi
2) Dimulai suatu perkembangan
“kepribadian sosial” dan mulai menyadari konsep-konsep hidup, (concience, moralitas dan norma
kehidupan).
3) Pada masa pubertas (12-14),
energi meluap-luap, avonturisme dan hubungan dengan orang lain masih canggung.
4) Nilai religi (agama), etik
dan estitik belum mendalam.
c. Kebutuhan
(requirements)
ii.
Jumlah
makanan yang cukup serta mempunyai nilai gizi yang tinggi.
iii.
Latihan-latihan
jasmani dan istirahat yang cukup serta teratur.
iv.
Tindakan-tindakan
pencegahan penyakit.
v.
Di
dalam dan di luar lingkungan keluarga (sekolah, kepramukaan dan sebagainya),
perlu diberi kesempatan untuk dapat mengembangkan kepribadiannya yang meliputi
segi sosial dan moral.
d. Faktor-faktor
yang mempengaruhi
1) Problem gizi yang antara lain
disebabkan faktor emosional.
2) Penyakit.
3) Problem gizi antara lain malloclussion dan crowding.
4) Kontak lingkungan lebih
luas, sehingga dapat menimbulkan konflik-konflik, karena perubahan-perubahan
yang dia alaminya.
d. Masa Odolesensia (Masa
Remaja)
a.
Perkembangan Jasmani
i.
Fungsi
organ-organ endoktrin telah mencapai kesempurnaan.
ii.
Penambahan
jaringan lemak di bawah kulit (subkutan) lebih banyak pada wanita daripada anak laki-laki.
iii.
Jaringan
otot-otot pada anak laki-laki lebih berkembang daripada jaringan otot pada anak
perempuan.
b. Perkembangan
jiwa, emosi, sosial dan intelek
1) Faktor yang penting ialah
perhatian terhadap seks, yang mempengaruhi hubungan dengan kawan dari jenis
kelamin yang lain.
2) Pemikiran sudah kritis,
juga terhadap kewibawaan orang tuanya.
3) Emosi belum mencapai suatu
stabilitas tertentu dan perlu adanya simpati dan nasehat-nasehat.
4) Mulai memisahkan diri dari
orang tua dan mencari pergaulan dengan teman-teman sebayanya.
5) Ada aktivitas dan
eksperimental sosial.
6) Melaui proses identifikasi
dan imitasi, dibangkitkan dan di kembangkan cita-cita muluk dan
aspirasi-aspirasi yang tinggi, dan perlu adanya “identification figure” yang baik.
c. Kebutuhan
(requirements)
1) Diperlukan adanya
pengertian dari orang tua dan keluarga tentang proses perkembangan dan sifat-sifat
tertentu pada anak masa peralihan, yang sulit bagi kedua belah pihak, orang tua
maupun anak.
2) Perlu penanggapan secara
perorangan, jangan disamaratakan semua anak, tanpa mengabaikan faktor-faktor di
luar diri mereka.
3) Perlu bantuan dalam
meringankan setiap tekanan (stress)
baik fisik maupun mental.
4) Diberikan pendidikan
tentang kesehatan dan seks yang di atur dan diselenggarakan secara bijaksana,
termasuk pengetahuan biologis dari fungsi alat kelamin.
d. Faktor-faktor
yang mempengaruhi
1) Kurang pengertian,
pengetahuan serta perhatian tentang kesehatan, dapat menimbulkan bermacam-macam
penyakit, cidera akibat kecelakaan, anemia, penyakit kulit, TBC, kekurangan
gizi, obesitas, problem-problem psikologis, problem-problem seks dan lain-lain.
2) Adaptasi sosial yang tidak
berhasil menimbulkan bermacam-macam tingkah laku dan perbuatan yang tidak baik,
konflik dan cara-cara kehidupan yang tidak harmonis dalam keluarga, yang lambat
laun dapat menimbulkan gangguan mental dan lain-lain, neurosis dan psikosis, narkotika
dan lain-lain.
3) Kehidupan spiritual yang
baru berkembang dapat berubah-ubah menurut situasi, kondisi dan waktu serta
dapat menimbulakan penyelewengan dan tindakan ekstrim.
e. Usaha-usaha
yang perlu dikerjakan untuk memenuhi kebutuhan
1) Pendidikan kesehatan
termasuk di dalamnya tentang perkawinan dan kehidupan keluarga
2) Pemeliharaan kesehatan
badan, termasuk pencegahan penyakit.
3) Bimbingan dalam belajar dan
aktivitas extra kurikuler.
4) Pendidikan keterampilan (vocational training).
5) Olahraga kesehatan.
6) Pendidikan tentang
bahaya-bahaya lingkungan.
C. CIRI-CIRI ANAK SEHAT DAN TANDA-TANDA GANGGUAN KESEHATAN
1. Ciri-ciri
Anak Sehat
a)
Tumbuh
dengan baik, dapat dilihat dari naiknya berat badan dan tinggi badan secara
teratur, dan proposional.
b)
Tangkas,
gesit dan gembira.
c)
Mata
bersih dan bersinar.
d)
Nafsu
makan baik, pencernaan baik, bibir dan lidah segar, pernafasan tidak berbau.
e)
Senang
melakukan olahraga dan menikmati masa istirahat secara teratur.
f)
Kulit
dan rambut bersih dan tidak kering.
g)
Tidak
mempunyai perasaan tertekan dan mudah menyesuaikan diri dengan orang lain dan
lingkungannya.
h)
Perkembangan
jasmani dan rohani sesuai dengan tingkatan umur dan kelamin.
2) Tanda-tanda
Gangguan Kesehatan
a. Keadaan
umum
1)
Kesan
umum jelek
2)
Sikap
tubuh yang buruk
3)
Lekas
lelah
4)
Sangat
gemuk/kurus
5)
Kurang
bersemangat
6)
Kebiasaan
makan yang kurang baik
7)
Kesulitan
dalam membaca atau mendengar
8)
Tidak
biasa melakukan kebiasaan-kebiasaan sehat
b. Mata
1)
Sering
mengedipkan/mengusap mata
2)
Mata
berair, banyak kotoran
3)
Peradangan
mata
4)
Mata
juling
5)
Mata
melihat terlalu dekat/jauh
c. Telinga
1)
Berdengung-dengung
2)
Pekak
(pendengaran kurang)
3)
Berair/nanah
4)
Sering
merasakan sakit di telinga
5)
Bengkak
bawah telinga (gondongan)
d. Hidung
dan mulut
1)
Ingus
meleleh, berdarah
2)
Sukar
bernafas dari hidung
3)
Sering
pilek
4)
Kerongkongan
sakit
5)
Tonsil
membesar
6)
Tidur
dengan mulut terbuka
7)
Mulut
berbau
8)
Gigi
berlubang
9)
Gusi
berdarah
e. Tingkah
laku
1)
Gelisah
2)
Gerakan-gerakan
tak terkendali
3)
Sering
bertengkar, tidak kooperatif
4)
Gangguan
berbicara
5)
Sering
ke kamar kecil
6)
Mencuri
(kleptomania)
f. Sering
tak masuk sekolah karena
1)
Sering
masuk angin
2)
Sakit
kepala
3)
Sakit
gigi
4)
Malas
bersekolah
g. Tanda-tanda
kurang gizi
1)
Timbangan
berat badan terus menurun, atau dalam kunjung waktu tertentu tidak kunjung naik
2)
Mata
cekung, lingkaran biru sekitar mata, kelopak/selaput mata pucat
3)
Roman
muka yang tegang atau lemah
4)
Otot
lembek, lekas lelah, pucat
5)
Sikap
badan yang buruk
6) Pemarah, sikap masa bodoh
(apathis)
D. PEMANFAATAN WAKTU LUANG UNTUK KESEHATAN
Ada bebrapa kegiatan yang bisa
dilakukan selama waktu luang untuk kesehatan, diantaranya:
1.
Gerak Badan
"Men Sana in Copore Sana"
artinya "pikiran yang sehat
terdapat dalam badan yang sehat". Salah satu cara untuk menunjang
tercapainya pepatah tersebut adalah dengan berolahraga. Gerak badan yang tepat untuk
seseorang dan teratur sangat berguna untuk kesegaran jasmani dan kesehatan
tubuh.
Untuk orang yang bekerja berat
dengan pikiran, dan sedikit menggerakan tubuhnya akan mendapat gangguan
penyakit tertentu. Seharusnya orang tersebut melakukan olahraga di waktu
ssenggangnya.
Akibat – akibat olahraga terhadap
tubuh antara lain sebagai berikut :
a.
Otot- otot tubuh baik dan serasi serta ada kelenturan yang baik.
b.
Pertumbuhna dan perkembangan bagian – bagian badan yang harmonis.
c.
Memperbaiki otot – otot usus sehingga geerakan paristaltik usus teratur denagn
baik, serta menghilangkan sembelit.
d.
Memperbaiki sisrkulasi darah.
e.
Pernapasan dalam dan cepat sehingga paru jadi sehat dan dapat melakukan
fungsinya dengan baik.
f.
Pembakaran hidrat arang dan lemak denagn baik, sehingga nafsu makan baik dan
pengeluaran kotoran sempurna.
g.
Sebagia variasi serta rekreasi yang akikibatnya secara tidak langsung tercemin
dalam air muka yang cerah dan banyak tersenyum.
2. Rekreasi
Rekreasi adalah menciptakan kembali
sesuatu yang hilang. Banyak contoh macam olahraga yang bisa digunakan sebaggai
rekreasi, misalanya : berburu, mamancing, berkemah.
Selain kegiatan olahraga banyak juga
kegiatan bisa digunakan sebagai rekreasi, misalnya : darmawisata ketaman
margasatwa, meseum, desa yang tentrm, dan istirahat digunung. Kegiatan ini
untuk menyegarkan pikiran dan untuk menjernihkan perasaan yang kalut.
3. Istirahat
Istirahat adlah mengurangi aktivitas
otot, meringankan ketegangan pikiran, dan menentramkan rohani, istirahat dapat
dipenuhi dengan berbagai macam cara, misalnya mendengarkan radio, menonton
telivisi, ngobrol sesame teman,tiduran, menonton pertandinagn/perlombaan,
membaca buku bacaan, dan sebagainya.
Ada
beberapa guna istirahat, di antaranya adalah :
a.
Melepaskan lelah
b.
Memberi kesempatan pada tubuh untuk membentuk kekuatan baru
c.
Menambah kesegaran dan kekuatan
d.
Memperpanjang umur sel – sel tubuh
Waktu dan lamanya istirahat dalam
waktu satu hari, dengan rincian sebagai berikut :
a.
Diantaranya jam kerja atau belajar (pagi hari lebih kurang 10 menit istirahat
10-16 menit)
b.
Siang hari waktu isuirahat 15 – 20 menit, sebelum makan siang dna sesudah makna
30 – 60 menit
c.
Sore harisebelum makan 60 menit dan sesudah makan 60 menit
d.
Malam hari sebelum tidur 60 menit
4. Tidur
Tidur adalah cara yang paling baik
untuk mendapatkan istirahat. Tidur sebaiknya pada malam hari 6 ja. Gejala –
gejala umum dari kurang tidur antara lain. Kelopak mata sayu, pucxat,muka suram
dan juga pucat, badan lemah, kurangkegairahan bekerja, malas dan lain – lain.
Apabilka sulit tidur ada beberapa
usaha agar dapat tidur denagn baik:
a.
Tidur dalam satu kamar yang tisdak terlalu sesakdenagn barang – barang dan
tidak pula terlalu penuh
b.
Keadaan didalam kamar seharusnya rapid an bersih
c.
Perasaan yang tenang denagn berusaha menghilangkan gangguan pikiran dan tidak
gelisah
d.
Ventilasi yang baik
e.
Kamar jangan terlalu panas
E.
POLA HIDUP SEHAT
1. Memelihara Kebersihan
-Kebersiahan
Badan
Cara
memberisihkan badan yang paling baik, dengan jalan mandi denagn memakai air dan
sabun. Pilihlah sabun yang cocok dengan kulit, karena ada orang yang tidak
cocok denagn salah satu jenis sabun. Sebaiknya mandi paling sedikit dua kali
sehari, sesudah mandi badn harus dikeringkan denagn handuk. Rambut juga harus
dibersihakan (keramas) dengan menggunkan shampoo.
Usaha untuk mempunyai handuk sendiri –
sendiri, karena jika memakai handuk denagn bergantian dengan orang lain akan
memudahkan penularan penyakit – penyakit kulit :
1.
Kebersihan Pakaian•
Pakain yang kotor seharusnya dicuci sampai
bersih, kemudiandijemur di tempat yang tidak banyak debu, dan setelah kering
seharusnya disetrika untuk mematikan segala bibit penyakit.
Guna
pakain diantaranya :
1)
Untuk melindungi dari panas, dingin, dan terik matahari yang menyengat kulit
2)
Untuk kesusilaan
3)
Untuk keindahan dan perji/hiasan
Beberapa
factor yang harus diperhatikan dalam memilih pakaina :
1)
Bahannya harus sesuai dengan tempat dan keadaan setempat
2)
Pakaian harus ringan dan tenunan jangan terlalu rapat
3)
Warna putih atau terang dapat menolak panas, sedang warna hitam atau gelap
dapat menyerap panas
4)
Bahan pewarna pakaina jangan sampai yang dapat merusak kulit
5)
Pakaian jangan terlalu sempit tetapi juga janagn terlalu longgar
2.
Rumah Dan Lingkungannya•
Agar rumah selalu bersih, di setiap rumah
perlu disediakan tempat sampah. Tempat sampah dapat dibuat dari kotak kayu,
karet bekas ban mobil, atau mobil ditoko dari bahan plastic. Selain itu perlu
disediakan pula sapu, kain pel, dan lain-lain. Rumah yang sehat akan
menimbulkan rasa nyaman pada penghuninya
Lingkungan
yang bersih akan mendatangkan kenyamanan bagi penduduk yang bertempat tinggal.
Namun lingkungan yang kotor merupakan sarang dan sumber berbagai penyakit.
Untuk itu, kebersihan menjaga kebersihan lingkungan rumah dan sekolah antara
lain:
1.
Bersihkanlah dan sapulah rumah atau halaman diluar atau didalam setiap hari
2.
Buanglah air limbah melalui saluran yang bnaik dan menaglir lancer
3.
Bersihkan saluran sekitar agar tidakn menjadi sarang nyamuk
4.
Tanamkan cara hidupsehat agar kita atau semua orang memiliki pikiran dan
tingkah laku yang sehat
5.
Libatkan semua anggota untuk menjaga kebersihan lingkungan dengan dibentuk
kelompok sesuai jadwal
6.
Untuk mendorong siswa, setiap 3 bulan dapt dilombakan kebersiahn
7.
Sediakan tempat sampah yang tertutup.
-Menciptakan
pola hidup sehat
Setiap oaring berupaya untuk memelihara
dan mempertinggi derajat kesehatan. Usaha – usaha yang harus dilakukan antara
lain :
-Memelihara
kebersihan
a.
Badan : mandi, gosok gigi cuci tanagn, keramas, dan sebainya
b.
Pakaian : dicuci dan setrika
c.
Rumah dan lingkungannya : disapu, buang sampah, kotoran dan air limbah pada
tempatnya.
2. Makanan
Yang Sehat
Bersih, bebas dari penykait, cukup
kualitas dan kuanttas
3. Cara Hidup Yang Teratur
a.
Makan, tidur, bekerja dan istirahat secara teratur
b.
Rekreasi dan menikmati hiburan pada waktunya
4. Meningkatkan Daya Tahan
Tubuh Dan Kesehatan Jasmani
a.
Vaksinasi untuk mendapatlkan kekebalan tubuh
b.
Olahraga teratur
5. Menghindari Terjadinya
Penyakit
a. Menghindari kointak dengan sumber penularan
penyakit
b.
Menghindari pergaulan yang tidak baik
c.
Selalu berbikir dan berbuat baik
d.
Membiasakan diri untuk selalu mematuhi aturan kesehatan
6. Meningkatkan Taraf
Kecerdasan Dan Rohaniah
a.
Patuh pada ajaran agama dan cukup santapan rohani
b.
Meningkataka pengetahua, baik denagn membaca buku ataupun denagn belajar
disekolah
7. Melengkapi Rumah Dengan
Fasilitas – Falitas Yang Memjamin Hidup Sehat
a.
Adanya sumber air yang banyak
b.
Adanya kakus yang sehat
c.
Adanya tempat sampah dan tempat air limbah yang baik
8. Pemeriksaan Kesehatan
a. Secara pariodik, walaupun merasa sehat
b. Segera memeriksakan diri bila merakan sakit
III.PENUTUP
A.
KESIMPULAN
1.
Olahraga
renang membawa manfaat banyak untuk kesehatan badan kita.
2.
Penjelajahan
adalah salah satu aktivitas luar kelas bagi siswa yang menyenangkan.
3.
Telah
mengetahui bagaimana kita bisa mengerti bahwa badan kita dalam keadaan sehat.
B.
SARAN
1.
Kita
hurus memperhatikan cara atau teknik berenang dan hal-hal ysng bisa
mengakibatkan kecelakaan di air.
2.
Sebaiknya
kita mengerti hal-hal penting saat penjelajahan.
3.
Hidup
sehat sangatlah penting, untuk itu kita harus memperhatikan kesehatan badan kita dengan mengetahui budaya hidup sehat.
0 comments
Post a Comment
Mulailah berkomentar, untuk kemajuan blog idsmk bersama.
- Berkomentarlah dengan sopan dan bijak sesuai isi konten
- Dilarang meyisipkan link aktif, Link aktif otomatis akan terhapus dan kami anggap sebagai spam
Terimakasih