Contoh Makalah Agama: Peranan Generasi Islam dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
MAKALAH
Peranan Generasi Islam Dalam Ilmu Pengetahuan
Nama : Laily Nur Kamila
Kelas : XI Perbankan
SMKN 1 KALITENGAH
Tahun Pelajaran 2013/2014
PENGANTAR
Pertama-tama
marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kita kehadirat Allah swt, karena
berkat limpahan rahmat dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah
yang bertemakan tentang “Perkembangan Islam pada Abad Pertengahan” ini dengan
baik dan lancar tanpa kekurangan satu apapun.
Makalah
ini dibuat dalam rangka untuk menyelesaikan tugas pembuatan makalah pada
bidang studi Pendidikan Agama Islam. Selain itu juga,tujuan dalam pembuatan
makalah ini adalah untuk menambah wawasan kita tentang mengenai Perkembangan
Islam pada Abad Pertengahan, agar kita bisa lebih memahami dan mengenal
sejarah-sejarah islam dan perkembangannya pada abad pertengahan silam.
Dalam
pembuatan makalah ini, Alhamdulillah kami tidak menemui kesulitan berarti.
Hanya saja kami harus lebih giat lagi dalam mengumpulkan bahan-bahan makalah
dari referensi lain seperti internet. Karena materi yang terdapat pada buku
cetak Pendidikan Agama Islam masih kurang lengkap.
Kami
berharap untuk kedepannya, makalah ini dapat menjadi sumber referensi tentang
Perkembangan Islam pada Abad Pertengahan dan juga agar makalah ini bisa
menambah wawasan dan pengetahuan kita lagi. Kami juga menyadari bahwasannya
makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu kami selalu terbuka
untuk menerima kritik dan saran dari para pembaca semuanya demi penyempurnaan
dan perbaikan makalah ini ke depannya.
Kalitengah,
01 maret 2014
DAFTAR ISI
Sampul
Halaman depan------------------------------------------------------------------------------1
Kata Pengantar---------------------------------------------------------------------------------------- 2
Daftar Isi----------------------------------------------------------------------------------------------- 3
BAB I :
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang-------------------------------------------------------------------------------------4
B. Rumusan
Masalah-------------------------------------------------------------------------------- 5
C.
Tujuan---------------------------------------------------------------------------------------------- 5
D.
Manfaat-------------------------------------------------------------------------------------------- 5
BAB
II : PEMBAHASAN
A. Hubungan Agama
dan IPTEK---------------------------------------------------------------- 6
B. Generasi Islam di Bidang Politik,
Sosial-Ekonomi, Kebudayaan, dan Pendidikan -------------------------------------------------------------------------------- 7
BAB
III : PENUTUP
A. Kesimpulan------------------------------------------------------------------------------------- 11
Daftar
Pustaka----------------------------------------------------------------------------------------
11
BAB 1:
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) di
satu sisi memang berdampak positif, yakni dapat memperbaiki kualitas hidup
manusia. Berbagai sarana modern industri, komunikasi, dan transportasi,
misalnya, terbukti amat bermanfaat. Dengan ditemukannya mesin jahit, dalam 1
menit bisa dilakukan sekitar 7000 tusukan jarum jahit. Bandingkan kalau kita
menjahit dengan tangan, hanya bisa 23 tusukan per menit (Qardhawi, 1997).
Dahulu Ratu Isabella (Spanyol) di abad XVI perlu waktu 5 bulan dengan sarana
komunikasi tradisional untuk memperoleh kabar penemuan benua Amerika oleh
Columbus (?). Lalu di abad XIX Orang Eropa perlu 2 minggu untuk memperoleh
berita pembunuhan Presiden Abraham Lincoln. Tapi pada 1969, dengan sarana
komunikasi canggih, dunia hanya perlu waktu 1,3 detik untuk mengetahui kabar
pendaratan Neil Amstrong di bulan (Winarno, 2004). Dulu orang naik haji dengan
kapal laut bisa memakan waktu 17-20 hari untuk sampai ke Jeddah. Sekarang
dengan naik pesawat terbang, kita hanya perlu 12 jam saja. Subhanallah…
Tapi di sisi
lain, tak jarang iptek berdampak negatif karena merugikan dan membahayakan
kehidupan dan martabat manusia. Bom atom telah menewaskan ratusan ribu manusia
di Hiroshima dan Nagasaki pada tahun 1945. Pada tahun 1995, Elizabetta, seorang
bayi Italia, lahir dari rahim bibinya setelah dua tahun ibunya (bernama Luigi)
meninggal. Ovum dan sperma orang tuanya yang asli, ternyata telah disimpan di
“bank” dan kemudian baru dititipkan pada bibinya, Elenna adik Luigi (Kompas,
16/01/1995). Bayi tabung di Barat bisa berjalan walau pun asal usul sperma dan
ovumnya bukan dari suami isteri (Hadipermono, 1995). Bioteknologi dapat
digunakan untuk mengubah mikroorganisme yang sudah berbahaya, menjadi lebih
berbahaya, misalnya mengubah sifat genetik virus influenza hingga mampu
membunuh manusia dalam beberapa menit saja (Bakry, 1996). Kloning hewan
rintisan Ian Willmut yang sukses menghasilkan domba kloning bernama Dolly,
akhir-akhir ini diterapkan pada manusia (human cloning). Lingkungan hidup
seperti laut, atmosfer udara, dan hutan juga tak sedikit mengalami kerusakan
dan pencemaran yang sangat parah dan berbahaya. Beberapa varian tanaman pangan
hasil rekayasa genetika juga diindikasikan berbahaya bagi kesehatan manusia.
Tak sedikit yang memanfaatkan teknologi internet sebagai sarana untuk melakukan
kejahatan dunia maya (cyber crime) dan untuk mengakses pornografi, kekerasan,
dan perjudian.
Di sinilah,
peran agama sebagai pedoman hidup menjadi sangat penting untuk ditengok
kembali. Dapatkah agama memberi tuntunan agar kita memperoleh dampak iptek yang
positif saja, seraya mengeliminasi dampak negatifnya semiminal mungkin.
B. RUMUSAN MASALAH
1.
Bagaimana tindakan
generasi islam dalam ilmu pengetahuan?
2.
Bagaimana perkembangan generasi islam dalam ilmu
pengetahuan?
C. TUJUAN
1.
Untuk mengetahui generasi islam dalam ilmu pengetahuan.
2.
Untuk mengetehui perkembangan generasi islam dalam ilmu
pengetahuan.
3.
Untuk mengetahui Hubungan Agama Islam dan IPTEK
D. MANFAAT
1.
Membangun semangat keilmuan kembali atas kejayaan Islam yang telah
diperjuangkan oleh para pendahulunya.
2.
Menyadari betapa pentingnya rasa pesatuan dan kesatuan bangsa, agar tidak mudah
terpecah belah oleh bangsa-bangsa lain di dunia.
3.
Fanatisme kesukuan, mazhab,
golongan, dan kelompok, hendaknya tidak berlebihan , yang nantinya akan
menyebabkan perpecahan dikalangan umat Islam itu sendiri.
4.
Dapat mengambil pelajaran yang positif dari para penguasa masa lampau,
5.
Agar umat Islam dewasa ini tidak lagi mengalami kemunduran, seperti halnya pada
abad pertengahan di berbagai bidang kehidupan.
6.
Dengan ilmu pengetahuan, umat Islam diharapkan dapat maju dan berkembang di
masa mendatang, begitu pula dengan kebudayaannya.
BAB 2:
PEMBAHASAN
A.
Hubungan
Agama dan IPTEK
Secara garis
besar, berdasarkan tinjauan ideologi yang mendasari hubungan keduanya, terdapat
3 (tiga) jenis paradigma (Lihat Yahya Farghal, 1990: 99-119):
Pertama,paradagima
sekuler, yaitu paradigma yang memandang agama dan iptek adalah terpisah satu
sama lain. Sebab, dalam ideologi sekularisme Barat, agama telah dipisahkan dari
kehidupan .Agama tidak dinafikan eksistensinya, tapi hanya dibatasi perannya dalam
hubungan pribadi manusia dengan tuhannya. Agama tidak mengatur kehidupan
umum/publik. Paradigma ini memandang agama dan iptek tidak bisa mencampuri dan
mengintervensi yang lainnya.
Kedua,
paradigma sosialis, yaitu paradigma dari ideologi sosialisme yang menafikan
eksistensi agama sama sekali. Agama itu tidak ada, tidak ada hubungan dan
kaitan apa pun dengan iptek. Iptek bisa berjalan secara independen dan lepas
secara total dari agama. Paradigma ini mirip dengan paradigma sekuler di atas,
tapi lebih ekstrem. Dalam paradigma sekuler, agama berfungsi secara
sekularistik, yaitu tidak dinafikan keberadaannya, tapi hanya dibatasi perannya
dalam hubungan vertikal manusia-tuhan. Sedang dalam paradigma sosialis, agama
dipandang secara ateistik, yaitu dianggap tidak ada (in-exist) dan dibuang sama
sekali dari kehidupan.
Berdasarkan paradigma sosialis ini, maka agama tidak ada sangkut pautnya sama sekali dengan iptek.
Berdasarkan paradigma sosialis ini, maka agama tidak ada sangkut pautnya sama sekali dengan iptek.
Ketiga,
paradigma Islam, yaitu paradigma yang memandang bahwa agama adalah dasar dan
pengatur kehidupan. Aqidah Islam menjadi basis dari segala ilmu pengetahuan.
Aqidah Islam –yang terwujud dalam apa-apa yang ada dalam al-Qur`an dan
al-Hadits– menjadi qa’idah fikriyah (landasan pemikiran), yaitu suatu asas yang
di atasnya dibangun seluruh bangunan pemikiran dan ilmu pengetahuan manusia
(An-Nabhani, 2001).paradigma ini memerintahkan manusia untuk membangun segala
pemikirannya berdasarkan Aqidah Islam, bukan lepas dari aqidah itu. Ini bisa
kita pahami dari ayat pertama surah Al’Alaq ayat yang artinya “Bacalah dengan
(menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan.” Ayat ini berarti manusia telah
diperintahkan untuk membaca guna memperoleh berbagai pemikiran dan pemahaman.
Tetapi segala pemikirannya itu tidak boleh lepas dari Aqidah Islaminilah
paradigma Islam yang menjadikan Aqidah Islam sebagai dasar segala pengetahuan
seorang muslim. Paradigma inilah yang telah mencetak muslim-muslim yang taat
dan shaleh tapi sekaligus cerdas dalam iptek.
B. Peranan Generasi Islam Dalam IPTEK
Sesungguhnya Eropa banyak berhutang budi pada Islam
karena banyak sekali peradaban Islam yang mempengaruhi Eropa, seperti dari
spanyol, perang salib dan sisilia. Spanyol sendiri merupakan tempat yang paling
utam bagi Eropa dalam menyerap ilmu pengetahuan dan kebudayaan Islam, baik
dalam bentuk politik, sosial, ekonomi, kebudayaan dan pendidikan. Beberpa
perkembangan Islam antara lain sebagai berikut.
· Bidang politik
Terjadi balance of power karena di bagian barat
terjadi permusuhan antara bani Umayyah II di Andalusia dengan kekaisaran
karoling di Perancis, sedangkan di bagian timur terjadi perseteruan antara bani
Abbasyah dengan kekaisaran Byzantium timur di semenanjung Balkan. Bani Abbasyah
juga bermusuhan dengan Bani Umayyah II dalam perebutan kekuasaan pada tahun 750
M. Kekaisaran Karoling bermusuhan dengan kekaisaran Byzanium timur dalam
memperebutkan Italia. Oleh karena itu terjadilah persekutuan antara Bani
Abbasyah dengan kekaisaran Karoling, sddangkan bani Umayyah II bersekutu dengan
Byzantium Timur. Persekutuan baru berakhir setelah terjadi perang salib
(1096-1291)
· Bidang Sosial Ekonomi
Islam telah menguasai Andalusia pada tahun 711 M dan
Konstantinopel pada tahun 1453 M. Keadaan ini mempunyai pengaruh besar terhadap
pertumbuhan Eropa. Islam berarti telah menguasai daerah timur tengah yang
ketika itu menjadi jalur dagan dari Asia ke Eropa. Saat itu perdagangan
ditentukan oleh negara-negara Islam. Hal ini menyebabkan mereka menemukan Asia
dan Amerika
· Bidang Kebudayaan
Melalui bangsa Arab (Islam), Eropa dapat memahami ilmu
pengetahuan kuno seperti dari Yunani dan Babilonia. Tokoh tokoh yang
mempengaruhi ilmu pengetahuan dan kebudayaan saat itu antara lain sebagai
berikut.
a. Al
Farabi (780-863M)
Al Farabi mendapat gelar guru kedua (Aristoteles
digelari guru pertama). Al Farabi mengarang buku, mengumpulkan dan
menerjemahkan buku-buku karya aristoteles
b. Ibnu
Rusyd (1120-1198)
Ibnu Rusyd memiliki peran yang sangat besar sekali
pengaruhnya di Eropa sehingga menimbulkan gerakan Averoisme (di Eropa Ibnu
Rusyd dipanggil Averoes) yang menuntut kebebasan berfikir. Berawal dari
Averoisme inilah lahir roformasi pada abad ke-16 M dan rasionalisme pada abad
ke-17 M di Eropa. Buku-buku karangan Ibnu Rusyd kini hanya ada salinannya dalam
bahasa latin dan banyak dijumpai di perpustakaan-perpustakaan Eropa dan
Amerika. Karya beliau dikenal dengan Bidayatul Mujtahid dan Tahafutut Tahaful.
c. Ibnu
Sina (980-1060 M)
Di Eropa, Ibnu Sina dikenal dengan nama Avicena.
Beliau adalah seorang dokter di kota Hamazan Persia, penulis buku-buku
kedokteran dan peneliti berbagai penyakit. Beliau juga seorang filsuf yang
terkenal dengan idenya mengenai paham serba wujud atau wahdatul wujud. Ibnu
Sina juga merupakan ahli fisika dan ilmu jiwa. Karyanya yang terkenal dan
penting dalam dunia kedokteran yaitu Al Qanun fi At Tibb yang menjadi suatu
rujukan ilmu kedokteran.
d. Fuzuli
Dengan karyanya yang berjudul Shikeyetname atau
pengasuan. Ia tinggal di Irak dan wafat tahun 1556.
e. Jalaluddin
Ar Rumi yang mendapat gelar Maulana atau tuan kami
Dengan karyanya Diwan Syams-I Tabriz yaitu kumpulan
puisi yang terdiri dari 33.000 bait dan Masnawi yang terdiri dari 26.660 dan
dibuat dalam waktu 10 tahun. Ia lahir di Afganistan tahun 1207 M dan wafat di
Turki tahun 1273 M
f. Sa’adi
Syiraj
Yaitu sastrawan dari Persia dengan karyanya yang
berjudul Bustan atau kebun buah dan Gulistan yang berisi tentang kata-kata
mutiara, kisah-kisah, nasehat-nasehat, renungan dan humor.
g. Fariduddin
Al Attar
Dengan karyanya Mantiq At Tair atau musyawarah bunga,
Tadzkiratul Auliya dan Pend Namah atau kitab nasihat.
h. Hamzah
Fansuri, Nuruddin Ar Raniri dan Syamsudin Pasai, sunan kalijaga, sunan Bonang
dan Kiageng Selo. Karya-karya mereka berisi tentang nasehat-nasehat agama
· Bidang Pendidikan
Banyak pemuda Eropa yang belajar di
universitas-unniversitas Islam di Spanyol seprti Cordoba, Sevilla, Malaca,
Granada dan Salamanca. Selama belajar di universitas-universitas tersebut,
mereka aktif menterjemahkan buku-buku karya ilmuwan muslim. Pusat penerjemahan
itu adalah Toledo. Setelah mereka pulang ke negerinya, mereka mendirikan seklah
dan universitas yang sama. Universitas yang pertama kali berada di Eropa ialah
Universitas Paris yang didirikan pada tahun 1213 M dan pada akhir zaman
pertengahan di Eropa baru berdiri 18 universitas. Pada universitas tersebut
diajarkan ilmu-ilmu yang mereka peroleh dari universitas Islam seperti ilmu
kedokteran, ilmu pasti dan ilmu filsafat
Banyak gambaran berkembangnya Eropa pada saat berada
dalam kekuasaan Islam, baik dalm bidang ilmu pengetahuan, tekhnologi,
kebudayaan, ekonomi maupun politik. Hal-hal tersebut antara lain sebagai
berikut.
· Seorang sarjana Eropa, petrus
Alfonsi (1062 M) belajar ilmu kedokteran pada salah satu fakultas kedokteran di
Spanyol dan ketika kembali ke negerinya Inggris ia diangkat menjadi dokter
pribadi oleh Raja Henry I (1120 M). Selain menjadi dokter, ia bekerja sama
dengan Walcher menyusun mata pelajaran ilmu falak berdasarkan pengetahuan
sarjan dan ilmuwan muslim yang didapatnya dari spanyol. Demikin juga dengan
Adelard of Bath (1079-1192 M) yang pernah belajar pula di Toledo dan setelah ia
kembali ke Inggris, ia pun menjadi seorang sarjan yang termasyhur di negaranya
· Cordoba mempunyai perpustakaan yang
berisi 400.000 buku dalam berbagai cabang ilmu pengetahuan
· Seorang pendeta kristen Roma dari
Inggris bernama Roger Bacon (1214-1292 M)
mempelajari
bahasa Arab di Paris (1240-1268 M). Melalui kemampuan bahasa Arab dan bahasa
latin yang dimilikinya, ia dapat membaca nasakah asli dan menterjemahkannya ke
dalam berbagai ilmu pengetahuan, terutama ilmu pasti. Buku-buku asli dan
terjemahan tersebut dibawanya ke Universitas Oxford Inggris. Sayangnya,
penerjemahan tersebut di akui sebagai karyanya tanpa menyebut pengarang
aslinya. Diantara bukuyang diterjemahkan antara lain adalah Al Manzir karya Ali
Al Hasan Ibnu Haitam (965-1038 M). Dalam buku itu terdapat teori tentang
mikroskop dan mesiu yang banyak dikatakan sebagai hasil karya Roger Bacon.
· Seorang sarjana berkebangsaan
Perancis bernama Gerbert d’Aurignac (940-1003 M) dan pengikutnya, Gerard de
Cremona (1114-1187 M) yang lahir di Cremona, Lombardea, Italia Utara, pernah
tinggal di Toledo, Spanyol. Dengan bantuan sarjana muslim disana , ia berhasil
menerjemahkan lebih kurang 92 buah buku ilmiah Islam ke dalam bahasa latin. Di
antara karya tersebut adalah Al Amar karya Abu Bakar Muhammad ibnu Zakaria Ar
Razi (866-926 M) dan sebuah buku kedokteran karangan Qodim Az Zahrawi serta
buku Abu Muhammad Al baitar berisi tentang tumbuhan. Sarjana-sarjana muslim
tersebut mengajarkan penduduk non muslim tanpa membeda-bedakan agama yang
mereka anut
· Apabila kerajaan-kerajaan non muslim
mengalahkan kerajaan-kerajaan Islam, maka yang terjadi adalah pembumihangusan
kebudayaan Islam dan pembantaian kaum muslim. Akan tetapi, apabila
kerajaan-kerajaan Islam yang menguasai kerajaan non muslim, maka penduduk
negeri tersebut diperlakukan dengan baik. Agama dan kebudayaan merekapun tidak
terganggu
· Banyak sarjana-sarjana muslim yang
berjasa karena telah meneliti dan mengembangkan ilmu pengetahuan, bahkan karya
mereka diterjemahkan ke dalam bahasa Eropa meskipun ironisnya diakui sebagai
karya mereka sendiri.
Akibat atau pengaruh dari perkembangan ilmu
pengetahuan Islam ini menimbulkan kajian filsafat Yunani di Eropa secara
besar-besaran dan akhirnya menimbulkan gerakan kebangkitan atau renaissans pada
abad ke-14. berkembangnya pemikiran yunani ini melalui karya-karya terjemahan
berbahasa arab yang kemudian diterjemahkan kembali ke dalam bahasa latin.
Disamping itu, Islam juga membidani gerakan reformasi pada abad ke-16 M,
rasionalisme pada abad ke-17 M, dan aufklarung atau pencerahan pada abad ke-18
M.
Nasib kaum muslim di Spanyol sepeninggal Abu Abdullah
Muhammad dihadapakan pada beberapa pilihan antara lain masuk ke dalam kristen
atau meninggalkan spanyol. Bangunan-bangunan bersejarah yang dibangun oleh
Islam diruntuhkan dan ribuan muslim mati terbunuh secara tragis. Pada tahun
1609 M, Philip III mengeluarkan undang-undang yang berisi pengusiran muslim
secara pakasa dari spanyol. Dengan demikian, lenyaplah Islam dari bumi
Andalusia, khusunya Cordoba yang menjadi pusat kebudayaan dan ilmu pengetahuan
di barat sehingga hanya menjadi kenangan.
BAB 3:
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Ilmu Pengetahuan merupakan aspek terpenting
dalam perkembangan peradaban. Dalam Islam, ilmu pengetahuan mendapatkan
perhatian serius sebagaimana terkandung dalam ayat-ayat al-Qur’an maupun
hadis-hadis Nabi. Pemaknaan dan pemahaman terhadap kedua sumber itu yang
menyebabkan perbedaan generasi umat Islam dari awal hingga sekarang.
Interptreasi itu pulalah yang menyebabkan gairah inteletual dalam lembaran
sejarah peradaban Islam mengalami fluktuasi.
Secara garis besar, perkembangan ilmu
pengetahuan dalam peradaban Islam dibagi menjadi tiga fase: 1) Periode Klasik
(650-1250 M), di mana ilmu pengetahuan mengalami kemajuan yang sangat pesat,
muncul karya-karya besar dan temuan-temuan sains yang belum pernah ada
sebelumnya. 2) Periode Pertengahan (1250-1800 M), gairah intelektual umat Islam
terkikis dan sangat merosot. Tidak ada lagi buah karya atau penemuan sains yang
dihasilkan oleh ilmuwan muslim. Perhatian terhadap ilmu pengetahuan sangat
menurun. 3) Periode Modern (1800 M – Sekarang), umat Islam mulai menyadari
keterpurukan dan ketertinggalannya utamanya dalam bidang sains dan teknologi.
Spirit ini melahirkan beberapa model gerakan pembaharuan dalam interpretasi dan
implementasi terhadap ajaran Islam. Secara umum, ada empat model gerakan
pembaharuan yang muncul; Wahabiyah, Modernisme, Westernisme dan
Sekularisme.
Semoga Bermanfaat.
0 comments
Post a Comment
Mulailah berkomentar, untuk kemajuan blog idsmk bersama.
- Berkomentarlah dengan sopan dan bijak sesuai isi konten
- Dilarang meyisipkan link aktif, Link aktif otomatis akan terhapus dan kami anggap sebagai spam
Terimakasih